MAKALAH
PENGANTAR
LINGKUNGAN
“ASAS
PENGANTAR LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA ALAM”
Oleh:
DIMAS PANJI WIRA HARDI
2IB01
13414112
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Daftar Isi
Daftar Isi …………………………………………………………..........................
2
BAB I Pembahasan
1.
Asas-Asas
Pengantar Lingkungan......................................................................
3
1.1
Pengertian
Ekologi Dan Ilmu Lingkungan Secara Umum........................ 3
1.2
Pengertian
Ekologi Dan Ilmu Lingkungan Menurut Para Ahli................. 7
1.3
Perbedaan
Ekologi dan Ilmu
lingkungan................................................ 9
1.4 Asas-Asas Pengantar
Lingkungan.......................................................... 11
2. Sumber Daya Alam…………………………………………………………….. 13
2.1 Pengertian Sumber Daya
Alam………………………………………………………… 13
2.2 Sumber Daya Alam di
Indonesia……………………………………………………14
2.3 Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan
Ekonomi……………………………….. 14
2.4
Pemanfaatan
Sumber Daya Alam……………………………………………………… 15
2.5
Landasan
Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam................... 17
2.6
Karakteristik
Ekologi Sumber Daya Alam………………………………………….. 18
2.7
Daya
Dukung Lingkungan……………………………………………………18
2.8
Keterbatasan
Kemampuan Manusia..................................................... 19
Daftar
Pustaka…………………………………………………….........................20
PEMBAHASAN
1. Asas-Asas
Pengantar Lingkungan
1.1. Pengertian
Ekologi Dan Ilmu Lingkungan Secara Umum.
1.
Ekologi
Secara
harfiah, ekologi mengakar pada dua kata dari
bahasa Yunani yakniOikos dan juga Logos. Oikos
berarti rumah atau tempat untuk hidup. Kemudian Logos adalah ilmu. Jadi, bisa
disimpulkan bahwa pengertian ekologi secara sederhana adalah ilmu yang
mempelajari mahluk hidup di dalam rumahnya, atau bisa juga dikatakan bahwa
ekologi adalah ilmu mengenai rumah tangga mahluk hidup. Sebagian ilmuan juga
menyepakati bahwa pengertian ekologi tak lain adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Lebih spesifik
lagi, pengertian ekologi bagi sebagian orang adalah ilmu yang bmencoba untuk
memahami dan mempelajari hubungan antara binatang, tumbuhan, manusia dan juga
lingkungannya, bagaimana mereka hidup, dimana mereka hidup, juga mengapa mereka
berada di lingkungan tersebut.
Pengertian
ekologi ini memang beragam, namun jika dicermati, kita bisa menarik kesimpulan
bahwa inti dati ilmu ini adalah abiotik dan juga biotik. Abiotok adalah segala sesuatu yang tak hidup sementara
biotok merujuk pada organisme-organisme makhluk hidup. Lebih jauh lagi, secara
detil disebutkan bahwa ekoligi sebenarnya sebuah area belajar dimana pokok
kajiannya adalah struktur juga fungsi ekosistem atau alam termasuk manusia di
dalamnya.Ekologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik
antara mahluk hidup dengan sesamanya dan mahluk hidup dengan komponen
sekitarnya. Ekologi sebenarnya mempertanyakan tentang berbagai hal seperti :
1.
Bagaimana alam bekerja
2.
Bagaimana spesies beradaptasi dalam
habitatnya
3.
Apa yang diperlukan dari habitatnya
untuk melangsungkan kehidupan
4.
Bagaimana mereka mencukupi materi
dan energi
5.
Bagaimana mereka berinteraksi dengan
spesies lain
6.
Bagaimana individu dalam spesies itu
diatur dan berfungsi sebagai populasi
Ekologi Dalam Sejarah
Terkait
pengertian ekologi, berdasarkan kajian sejarah, tokoh yang sangat berperan
adalah Ernest Haeckel. Ia adalah seorang ilmuan Biologi yang berasal dai
Jerman. Ia merumuskan bahwa dalam kajian ilmiah, ekologi sebagai ilmu telah
diaplikasikan sejak dahulu kala dan semakin berkembang seiring dengan
perjalanan waktu dan juga selaras dengan evolusi akal manusia. Jika didasarkan
pada perkembangan tersebut, maka ekologi dibagi ke dalam dua kategori yakni
Enviromental Science dan juga Enviromental Biology. Dalam lingkup pengertian
ekologi, kita bisa menyimpulkan bahwa aia dalah dasar dari semua pokok ilmu
lingkungan, karena itu ia sering juga disebut dengan istilah Ilmu Lingkungan. Meski
demikian, ekologi sebenarnya memiliki cakupan yang lebih sempit ketimbang ilmu
lingkungan.Masih dari pengertian ekologi yang disebutkan sebelumnya, kita bisa
menyimpulkan bahwa ilmu ini tidak mungkin lepas dari ilmu lainnya. Ekologi
terkait dengan ilmu alam seperti fisika. Sebab ekologi juga mencakup faktor
fisik seperti misalnya suhu, cahaya dan hal lain yang juga dipelajari dalam
Fisika. Ekologi juga tertaut dengan ilmu Kimia juga ilmu bumi antariksa. Dalam
kaitannya dengan ilmu kimia, ekologi menganalisa proses sintesis juga peristiwa
kimia yang terjadi dalam tubuh organisme. Sementara itu, sama dengan kajian
ilmu antariksa, ekologi juga mempelajari musim, perubahan dari siang ke malam,
sedimentasi dan lain-lain.
– Tahun 1900,
Ekologi menjadi acuan ilmu-ilmu lainnya, yang wajib diketahui, karena dapat
menerangkan, memberikan ilham, mencari jalan menuju hidup layak
– Setelah 1968,
timbul kesadaran lingkungan di seluruh dunia, dimana setiap orang dituntut
untuk hemat dalam penggunaan sumber daya, hemat energi, dan dapat mengurangi
pencemaran tanah, air, udara, yang merupakan masalah lingkungan sedunia
(globalisasi lingkungan)
– Setelah ada
gerakan sadar lingkungan (di dunia, 1968 dan di Indonesia 1972), maka setiap
orang mulai memikirkan : masalah pencemaran, rusaknya daerah-daerah alami,
hutan, pantai, meningkatnya perkembangan penduduk, yang berdampak pada masalah
pangan, penggunaan energi, kenaikan suhu akibat efek gas rumah kaca, menipisnya
lapisan ozon, dst
Ruang lingkup
ekologi dapat dilihat pada spectrum Biologi sekumpulan individu, dari jenis
yang sama, terjadi di satu tempat dalam waktu tertentu
–
Spectrum biologi, mulai dari gen, sel, organ, organisme, populasi,
komunitas yang bila ditambah dengan materi/mineral dan energi, maka akan
menjadi sistem sel, sistem organ, system organisme, system populasi dan
ekosistem.
–
Sistem-sistem tersebut bertujuan dan merupakan gabungan dari
komponen-komponen yang berinteraksi satu dengan lainnya secara teratur, saling
bergantung untuk membentuk suatu keseluruhan.
– Walaupun
ekologi penting, ia bukan satu-satunya masukkan untuk mengambil keputusan dalam
masalah lingkungan.
Faktor lain
yang dalam pengelolaan lingkungan hidup harus dipertimbangkan secara seimbang
adalah faktor ekonomi, teknologi, sosial, dan budaya.
Dalam ekologi,
tiga aspek utama yang dimiliki dan berlaku dalam kajiannya adalah sebagai
berikut:
·
Studi tentang
hubungan organisme atau group dengan lingkungannya.
·
Studi tentang hubungan antara
organisme atau group organisme terhadap lingkungannya.
·
Studi tentang
struktur dan fungsi alam.
Prinsip-prinsip utama yang dianut
dalam ekologi antara lain:
·
Interaksi (interaction)
·
Saling ketergantungan
(interdependence)
·
Keanekaragaman (diversity)
·
Keharmonisan (harmony)
·
Kemampuan berkelanjutan
(sustainability)
Ekologi dalam politik
Ekologi menimbulkan banyak filsafat
yang amat kuat dan pergerakan politik – termasuk gerakan konservasi, kesehatan,
lingkungan,dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya digabungkan
dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya,
mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan
prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan manusia dan
keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih baik.
Orang yang memiliki
kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik. Beberapa telah mengatur ke
dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog politik dalam kebanyakan
partai politik. Sangat sering
mereka memakai argumen dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya
kebijakan hutan dan energi. Seringkali argumen-argumen itu bertentangan satu
sama lain, seperti banyak yang dilakukan akademisi juga.
Ekologi dalam
ekonomi
Banyak ekolog
menghubungkan ekologi dengan ekonomi manusia:
1. Lynn
Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat kehidupan.
Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya membuat kehidupan.
2. Mike
Nickerson mengatakan bahwa "ekonomi tiga perlima ekologi" sejak
ekosistem menciptakan sumber dan membuang sampah, yang mana ekonomi menganggap
dilakukan "untuk bebas".
Ekonomi ekologi
dan teori perkembangan manusia mencoba memisahkan pertanyaan ekonomi dengan
lainnya, namun susah. Banyak orang berpikir ekonomi baru saja menjadi bagian
ekologi, dan ekonomi mengabaikannya salah. "Modal alam" ialah 1
contoh 1 teori yang menggabungkan 2 hal itu.
Ekologi dalam
kacamata antropologi
Terkadang
ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan banyak
metode untuk mempelajari satu hal yang kita tak bisa tinggal tanpa itu.
Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi
lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi
tubuh dan pikiran kita.
Beberapa orang
berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras
meletakkan subyek manusia dalam kontrol objek ekologi — masalah subyek-obyek. Namun
dalam psikologi evolusioner atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika
kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama. Dengan baik
ditetapkan Antoine de Saint-Exupery: "Bumi mengajarkan kita lebih banyak
tentang diri kita daripada seluruh buku. Karena
itu menolak kita. Manusia menemukan dirinya sendiri saat ia membandingkan
dirinya terhadap hambatan."
2. Ilmu
Lingkungan
Ilmu Lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari penerapan berbagai prinsip dan ketentuan ekologi di dalam kehidupan
manusia. Oleh sebab itu, ilmu lngkungan disebut sebagai applied ecology.
Arti lingkungan hidup
– Mahluk hidup lain bukan sekedar kawan hidup bersama
manusia secara pasiv atau netral, melainkan sangat terkait dengan mereka, tanpa
mereka, manusia tidak dapat hidup
– Sebagai contoh, bagaimana bila di bumi ini tidak ada
oksigen dan makanan ? dari tumbuhan dan hewan manusia memperoleh materi dan
energi
– Sebaiknya disadari, bahwa manusia membutuhkan mahluk
hidup lain untuk kelangsungan hidupnya (manusia, tumbuhan, hewan, jasad renik)
yang menempati ruang tertentu, di mana dalam ruang tersebut terdapat benda
tidak hidup (abiotik) berupa tanah, air dan udara.
Sifat lingkungan ditentukan oleh
berbagai hal, diantaranya :
1.
Jenis dan jumlah masing-masing unsur
lingkungan tersebut lingkungan yang terdiri dari (10) manusia, (1) anjing, (3)
burung, (1) pohon kelapa, (1) bukit batu, akan berbeda sifatnya dengan
lingkungan yang terdiri dari (1) manusia, (10) anjing, tertutup rimbun pohon
bambo, tanpa bukit batu (rata)
2.
Hubungan atau interaksi antara unsur
dalam dalam lingkungan tersebut Dua ruangan yang luasnya sama, dilengkapi
perabot yang sama pula namun dengan lay out berbeda, akan menghasilkan sifat
ruangan yang berbeda pula.
3.
Faktor kelakuan (kondisi) unsur
lingkungan hidup Sebagai contoh, kota dengan penduduk yang aktif dan bekerja
keras akan memilikAi lingkungan yang lain dengan sebuah kota yang sikap
penduduknya santai dan malas bekerja. Atau, lingkungan daerah yang berlahan landai dan subur
dengan yang berlereng dan tererosi.
4.
non material
lingkungan panas, silau, dan bising akan berbeda dengan lingkungan sejuk yang
dengan cahaya cukup tapi tenang.
1.2. Pengertian
Ekologi Dan Ilmu Lingkungan Menurut Para Ahli
Untuk lebih
memahami tentang ekologi berdasarkan pendapat para ahli:
Menurut website
carryinstitute.org, bahwa pengertian ekologi adalah studi ilmiah tentang
proses-proses yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan organisme, interaksi yang
ada pada organisme dan interaksi antara organisme dan transformasi serta aliran
energi dan materi.
Menurut Ernst
Haeckel (1866), Peneliti asal Jerman, bahwa pengertian ekologi adalah ilmu
pengetahuan komprehensif tentang hubungan organisme terhadap lingkungan
Menurut Charles Elton (1927), secara
singkat bahwa pengertian ekologi adalah sejarah alam yang bersifat
ilmiah "Scientific natural history"
Menurut E.P. Odum (1963) bahwa
pengertian ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi
alam "The study of the structure and function of nature"
Tahun 1972,
Menurut C. J. Krebs, pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan tentang
interaksi yang menentukan distribusi dan kelimpahan organisme
Untuk memahami
tentang pengertian ekologi, ada baiknya pembaca sekalian mengetahui tentang apa
saja ruang lingkup/spekrum ekologi. Ruang lingkup ekologi terdiri atas biosfer
(Biosphere), Landskap (Landscape), Ekosistem (Ecosystem), Komunitas
(Community), Populasi (Population), Organisme (Organism), Sistem organ (Organ
system), Organ, Jaringan (Tissue), Sel (Cell), Organel sel (Subcellular
organelles), molekul (Molecules).
Lingkungan
Hidup adalah pengetahuan dasar tentang bagaimana makhluk hidup berfungsi dan
bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain dengan lingkungan mereka.
Lingkungan hidup merupakan bagian dari kehidupan manusia. Bahkan, manusia
menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri. Kehidupan
manusia juga sangat bergantung pada kondisi lingkungan hidup, tempat ia
tinggal. Dengan demikian, lingkungan hidup sangat penting bagi keberlangsungan
hidup manusia. Lingkungan hidup menjadi kajian ilmu pengetahuan diawali dari
ahli seorang Biologi bernama Ernest Haeckel. Pada tahun 1860, Ernest Haeckel
memperkenalkan istilah lingkungan hidup atau ekologi. Istilah ekologi berasal
dari bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos berarti rumah, sedangkan logos
berarti ilmu. Berawal dari konsep ekologi yang diperkenalkan oleh Ernest
Haeckel tersebut mendorong banyak ahli untuk lebih memperdalam konsep tentang
lingkungan hidup.
Emil Salim
Menurut Emil
Salim, lingkungan hidup diartikan sebagai benda, kondisi, keadaan dan pengaruh
yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup
termasuk kehidupan manusia. Definisi lingkungan hidup menurut Emil Salim dapat
dikatakan cukup luas. Apabila batasan tersebut disederhanakan, ruang lingkungan
hidup dibatasi oleh faktor-faktor yang dapat dijangkau manusia, misalnya faktor
alam, politik, ekonomi dan sosial.
Soedjono
Soedjono
mengartikan lingkungan hidup sebagai lingkungan fisik atau jasmani yang
terdapat di alam. Pengertian ini menjelaskan bahwa manusia, hewan dan
tumbuh-tumbuhan dilihat dan dianggap sebagai perwujudan fisik jasmani. Menurut
definisi Soedjono, lingkungan hidup mencakup lingkungan hidup manusia, hewan
dan tumbuh-tumbuhan yang ada di dalamnya.
Munadjat
Danusaputro
Lingkungan
hidup adalah semua benda dan daya serta kondisi termasuk didalamnya manusia dan
tingkah perbuatannya yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan
mempengaruhi kelangsungan hidup yang lain. dengan demikian, lingkungan hidup
mencakup dua lingkungan, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan budaya.
Otto Soemarwoto
Otto Soemarwoto
berpendapat bahwa lingkungan hidup merupakan semua benda dan kondisi yang ada
dalam ruang kita tempati dan mempengaruhi kehidupan kita. Menurut batasan
tersebut secara teoritis ruang yang dimaksud tidka terbatas jumlahnya. Adapun
secara praktis ruang yang dimaksud selalu dibatasi menurut kebutuhan yang dapat
ditentukan.
Sambas
Wirakusumah
Lingkungan
merupakan semua aspek kondisi eksternal biologis, dimana organisme hidup dan
ilmu-ilmu lingkunga menjadi studi aspek lingkungan organisme itu.
Definisi
mengenai lingkungan hidup tidak hanya datang dari para ahli, tetapi definisi
tersebut dituangkan pula dalam undang-undang, yaitu Undang-Undang Nomor 32
tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di dalam
undang-undang ini, lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan, dan mahluk
hidup termasuk di dalamnya manusia dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup
lainnya.
Menurut
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tersirat bahwa lingkungan hiduplah yang
mempengaruhi mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia. Manusia hendaknya
menyadari kalau alamlah yang memberi kehidupan dan penghidupan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan
beberapa pegertian diatas dapat disumpulkan bahwa lingkungan hidup adalah ruang
dengan kesatuan benda, daya keadaan, dan mahluk hidup, termasuk didalamnya
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan
kesejahteraan mahluk hidup lain.
1.3. Perbedaan
Ekologi dan Ilmu lingkungan
Perbedaan utama
ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan
yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak
perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan
kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan
lingkungan hidup secara menyeluruh. Timbulnya kesadaran lingkungan sudah
dimulai sejak lama, contohnya Plato pada 4 abad Sebelum Masehi telah mengamati
kerusakan alam akibat perilaku manusia. Pada zaman modern, terbitnya buku
Silent Spring tahun 1962 mulai menggugah kesadaran umat manusia.
Ilmu lingkungan
merupakan bidang ilmu interdisipliner yang merupakan integrasi ilmu fisik dan
biologi (termasuk tapi tidak dibatasi pada ekologi, fisika, kimia, biologi,
ilmu tanah, geologi, ilmu atmosfer dan geografi) untuk mempelajari tentang
lingkungan dan solusi dari masalah-masalah lingkungan. Ilmu lingkungan
menyediakan pendekatan yang terintegrasi, kuantitatif, dan interdisipliner
untuk mempelajari sistem lingkungan (Anonim, 2011).
Ilmu lingkungan
adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup. Menurut Soerjani, dkk
(2006), ilmu lingkungan adalah penggabungan ekologi (manusia) yang dilandasi
dengan kosmologi (tatanan alam) yang mempunyai paradigma sebagai ilmu
pengetahuan murni. Hakikat ilmu pengetahuan pada dasarnya berkembang untuk
mendasari, mewarnai serta sebagai pedoman kearifan sikap dan perilaku manusia.
Ekologi adalah
studi ilmiah tentang distribusi kelimpahan hidup dan interaksi antara organisme
dan lingkungan alami mereka sedangkan ilmu lingkungan adalah filosofi dan
gerakan sosial yang luas berpusat pada kepedulian terhadap konservasi dan
perbaikan lingkungan.
Ekologi dan
ilmu lingkungan merupakan disiplin ilmu terkait erat, dan berhubungan dengan
prinsip-prinsip yang satu dengan yang lain dan hal ini merupakan sesuatu yang
penting untuk sepenuhnya memahami satu dengan yang lain. Perbedaan utama antara
ekologi dan ilmu lingkungan yaitu ilmu lingkungan merupakan bidang yang lebih
menyeluruh yang menggabungkan banyak unsur ilmu bumi dan kehidupan untuk
memahami berbagai proses alam. Ekologi, di sisi lain, biasanya lebih difokuskan
pada bagaimana organisme berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan
sekitarnya mereka. Kedua ilmu memberikan informasi yang sangat penting tentang
alam dan apa yang dapat dilakukan untuk lebih melindungi planet dan melestarikan
sumber daya.
Sebuah
perbedaan penting antara ekologi dan ilmu lingkungan adalah tujuan dari
penelitian dalam disiplin ilmu masing-masing. Tidak seperti ilmuwan
bidang lingkungan, ahli ekologi cenderung fokus penelitian (kajian)
mereka pada populasi yang sangat spesifik dari makhluk hidup, seperti jenis
tertentu dari rumput atau kelompok ikan. Ahli ekologi berusaha untuk memahami
bagaimana populasi berinteraksi, bereproduksi, dan berkembang dalam suatu
ekosistem. Para ahli ekologi lebih berkonsentrasi terutama pada faktor-faktor
langsung seperti penyediaan makanan, peristiwa makan memakan, dan seleksi
seksual dalam suatu kelompok melalui pengamatan yang cermat dan penelitian
sejarah. Ekologi menjelaskan perkembangan dan adaptasi evolusioner yang mempengaruhi
suatu spesies.
Ahli lingkungan
melakukan penelitian laboratorium dan lapangan untuk belajar tentang berbagai
faktor yang mempengaruhi suatu daerah. Seperti
ekologi, mereka juga mempelajari makhluk hidup dan perilaku mereka secara
rinci. Selain itu, para ahli lingkungan mempertimbangkan dampak iklim, proses
geologi, perubahan suhu, dan siklus air ketika menyelidiki ekosistem. Sebagai
contoh, seorang ahli lingkungan mungkin melakukan penelitian tentang dampak
dari musim kering terutama pertumbuhan spesies tanaman yang berbeda di suatu
daerah. Ilmuwan kemudian dapat mencoba untuk mengidentifikasi dampak negative
yang dihasilkan pada hewan herbivora di wilayah tersebut.
Memahami baik
ekologi dan ilmu lingkungan sangat penting dalam merumuskan hukum dan kebijakan
tentang konservasi. Ketika pihak pemerintah dan industri menetapkan standar
baru, mereka biasanya berkonsultasi profesional dengan latar belakang di bidang
ekologi dan ilmu lingkungan untuk memberikan pertimbangan. Ahli Lingkungan akan
melakukan untuk menganalisis tingkat pencemaran dan faktor risiko lain di dekat
sebuah pabrik industri sedangkan ahli ekologi diperlukan untuk menentukan
kesejahteraan populasi tertentu dan menyarankan cara-cara untuk melindungi
spesies yang terancam punah.
1.4. Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
Asas
pengetahuan lingkungan terdiri dari 14 asas. Berikut
penjelasan dari masing-masing asas tersebut.
ASAS 1
Semua energi yang memasuki sebuah
organisme, populasi, atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan
atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain,tetapi
tidak dapat hilang, dihancurkan, atau diciptakan. Contohnya yaitu pada Hukum
Termodinamika I dengan sistem input-output energi.
ASAS 2
Tidak ada sistem perubahan energi
yang betul-betul efisien. Contohnya yaitu pada Hukum Termodinamika II berbunyi:
Semua sistem
biologi kurang efisien (hanya sebagian energi dipindahkan dan digunakan oleh
organisme,populasi,ekosistem lain), kecenderungan umum, energi berdegradasi ke
dalam bentuk panas yg tidak balik dan beradiasi ke angkasa.
ASAS 3
Materi, energi,
ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk sumber alam. Sumber alam:
Segala sesuatu yg diperlukan oleh organisme hidup, populasi, ekosistem yg
pengadaannya hingga ke tingkat yg optimum, akan meningkatkan pengubahan energi.
Materi: hutan, laut, tambang. Energi: gas bumi, air, minyak bumi, matahari.
Ruang: membantu atau menghambat proses kawin. Waktu: migrasi ke tempat
kondusif, mengejar teknologi moderen negara berkembang.
ASAS 4
Semua kategori
sumber alam, jika pengadaannya telah mencapai optimum, pengaruh unit
kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai suatu
tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tidak akan ada pengaruh yang
menguntungkan.
ASAS 5
Ada dua jenis
sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan
seterusnya, dan yang tidak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut.
Contohnya yaitu permasalahan antara masyarakat tradisional dengan modern.
ASAS 6
Individu dan
spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung
berhasil mengalahkan saingannya itu. Berdasarkan pada teori Darwin &
Wallace Organisme yang adaptif yang akan menang persaingan Suatu
spesies/komunitas dapat bertahan dalam lingkungan tertentu, yaitu dalam
keseimbangan alam secara keseluruhan,mempunyai daya biak tinggi.
ASAS 7
Kemantapan
keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang “mudah
diramal”. “Mudah diramal”: ada keteraturan yang pasti pola faktor lingkungan
dalam kurun waktu lama.
ASAS 8
Sebuah habitat
dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana
nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut. Nicia:
keadaan lingkungan yg khas, setiap spesies mempunyai nicia tertentu, sehingga
spesies tsb dapat hidup berdampingan dengan spesies lainnya lingkungan
ditempati jumlah spesies banyak. Spesies
makan yang sama dan toleran terhadap lingkunganya ditempati jumlah spesies
sedikit.
ASAS 9
Keanekaragaman
komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat
hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem
biologi. Efisiensi penggunaan aliran energi dalam sistem biologi akan meningkat
dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem biologi itu.
ASAS 10
Pada lingkungan
yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas (B/P) dalam
perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani
evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam
lingkungan fisik yang stabil.
ASAS 11
Sistem yang
sudah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Hama tikus,serangga dari
hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran. Hubungan negara
maju-berkembang, menguntungkan negara maju.
ASAS 12
Kesempurnaan
adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan relatifnya di
dalam keadaan suatu lingkungan.
ASAS 13
Lingkungan yg
secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi
dalam ekosistem yg mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi
lebih jauh lagi.
ASAS 14
Derajat pola
keteraturan naik-turunnya populasi bergantung kepada jumlah keturunan dalam
sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.
2. Sumber Daya
Alam
2.1. Pengertian Sumber Daya
Alam
Sumber daya
alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di
dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam,
berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan
populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era
eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara
signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini.
Pada umumnya,
sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat
diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah
kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi
berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air
adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di
alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus
berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas
karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila
digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan
berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang
sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas.
2.2.
Sumber Daya Alam di Indonesia
Mayoritas penduduk Indonesia
bermatapencaharian di bidang pertanian, itu lah faktanya. Kalau hal tersebut
dijadikan parameternya, maka Indonesia adalah negara agraris. Namun, sebagai
negara agraris diharapkan kebutuhan pangan untuk warganegaranya dapat dicukupi
dari produksi dalam negeri. Kenyataanya, Indonesia masih mengimpor pangan dari
luar negeri, tidak hanya beras sebagai makanan pokok, tetapi bahan pangan
lainnya seperti gandum, kedelai, dan jagung. Masih banyak Petani yang hidup
dalam kemiskinan dan masih ada penduduk di pedesaan, yang menjadi sentra produksi
pangan, mengalami kelaparan.
Indonesia adalah negara agraris yang
mempunyai keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang tinggi. Sumber daya
alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang
dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang tergolong
di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam,
berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan
populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era
eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara
signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini.
Sumber daya alam di Indonesia semua potensi dapat di
kembangkan untuk semua proses produksi. Proses pembentukan sumber daya alam di
Indonesia di sebabkan berbagai faktor, antara lain :
1. Astronomis
2. Geologis
3.
Laut di Daerah Indonesia
2.3.
Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi
Semakin cepat pertumbuhan ekonomi
akan semakin banyak barang sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi.
Pada gilirannya akan mengurangi tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam
bumi karena barang sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan sumber
daya alam. Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif antara
jumlah dan kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, taetapi
sebaliknya ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya
sumber daya alam yang ada di dalam bumi.
Antara pertumbuhan ekonomi dan
persediaan sumberdaya mempunyai hubungan yang negatif artinya semakin cepat
pertumbuhan ekonomi suatu perekonomian akan semakin menipis tersedianya
sumberdaya alam di negara yang bersangkutan. Pembangunan berwawasan lingkungan
adalah pembangunan yang memperlakukan sumberdaya alam dengan melihat hasil
positif maupun negatifnya. Sesungguhnya ada dua pola penting dalam melaksanakan
pembangunan yang didasarkan atas Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan pola
pembangunan yang didasarkan atas Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Terdapat hubungan yang positif
antara pembangunan ekonomi dan pencemaran lingkungan, semakin giat pembangunan
ekonomi maka semakin tinggi pula derajat pencemaran lingkungan.
2.4.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Indonesia merupakan negara yang kaya
dengan sumber daya alamnya, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya
alam non hayati. Kekayaan alam Indonesia terdapat di permukaan bumi, di dalam
perut bumi, di laut dan di udara. Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam
terbagi dalam dua kelompok besar yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui
dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
1.
Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui
Sumber daya
alam yang dapat diperbarui yaitu semua kekayaan alam yang mudah diadakan
kembali jika habis. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah hewan,
tumbuhan, air, udara, dan zat hara. Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat
diperbarui adalah sebagai berikut:
a.
Bahan pangan
Beberapa contoh
sumber daya alam yang dipergunakan untuk bahan pangan antara lain:
1). Kedelai
untuk membuat kecap, tahu dan tempe.
2). Gandum
untuk membuat terigu.
3). Ayam dan
bebek untuk diambil telur dan dagingnya.
b.
Bahan sandang
Bahan sandang
adalah bahan pakaian. Beberapa sumber daya alam yang dijadikan untuk bahan
sandang antara lain :
1). Serat kapas
untuk membuat kain katun.
2). Serat kepompong ulat sutra untuk membuat kain sutra.
3). Serat rambut domba untuk membuat kain wol.
c.
Peralatan rumah tangga
Contoh sumber daya alam yang digunakan untuk peralatan rumah
tangga antara lain :
1). Kayu jati dan rotan untuk membuat tempat tidur,
lemari, meja dan kursi.
2). Kayu sengon untuk membuat centong, dan perabot rumah
tangga lainnya.
d.
Obat tradisional dan produk perawatan tubuh
1). Mengkudu
untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
2). Lidah buaya untuk membuat sampo.
3). Rumput laut
untuk bahan kosmetik dan sebagainya.
e. Bahan bangunan
1) Tanah liat untuk membuat batu bata dan genting.
2). Pasir untuk bangunan rumah dan batako.
2. Sumber
Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui
Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui adalah semua kekataan alam yang jika sudah habis sulit diadakan kembali.
Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah minyak bumi, gas
alam, batu bara, barang tambang mineral dan barang tambang non mineral.
Beberapa contoh pemanfaatan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui adalah :
a. Minyak bumi, gas alam dan
batu bara untuk bahan bakar
b. Barang tambang logam
Barang tambanng
logam dimanfaatkan untuk :
1)
Emas dan perak untuk perhiasan.
2)
Alumunium untuk peralata dapur, pembungkus makanan, dan badan pesawat terbang.
3)
Besi untuk tiang bangunan, pagar rumah dan lain-lain.
c.
Barang tambang non logam
Barang tambang
non logam dimanfaatkan untuk :
1) Gipsum untuk bahan cat tembok.
2)
Intan untuk perhiasan.
3) Belerang untuk bahan
obat-obatan.
2.5.
Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam
Peraturan
Perundang-undangan RI yang mengatur Kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan
pengelolaan sumber daya alam
1.
Undang Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang Kependudukan dan Keluarga Sejahtera.
Undang Undang
ini menjamin sepenuhnya hak penduduk Indonesia atas wilayah warisa adat
mengembangkan kebudayaan masyarakat hukum adat. Dalam Pasal 6 (b) menyatakan :
….hak penduduk sebagai anggota masyarakat yang meliputi hak untuk mengembangkan
kekayaaan budaya, hak untuk mengembangkan kemampuan bersama sebagai kelompok,
hak atas pemanfaatan wilayah warisan adat, serta hak untuk melestarikan atau
mengembangkan perilaku budayanya.
2. Undang Undang Pokok Agraria
(UUPA) Nomor 5 tahun 1960
Dasar hukum yang dapat digunakan
untuk memberikan hak pengelolaan terhadap sumberdaya hutan bagi masyarakat
hukum adat adalah Undang Undang Nomor 5 Tahu 1960 pasal 2 ayat 4 (UUPA), Hak
menguasai dari negara tersebut di atas pelaksanaannya dapat dikuasakan kepada
daerah-daerah Swatantra dan masyarakat-masyarakat hukum adat, sekedar
diperlukan dan tidak bertentangan dengan kepentingan nasional, menurut
ketentuan – ketentuan peraturan pemerintah. Dengan demikian hak masyarakat
hukum adat untuk mengelola sumberdaya hutan adalah hak yang menurut hukum
nasional bersumber dari pendelegasian wewenang hak menguasai negara kepada
masyarakat hukum adat yang bersangkutan. Walaupun dalam masyaraka hukum adat
diposisikan sebagai bagian subordinat dari negara, dengan pernyataan pasal ayat
4 ini membuktikan bahwa keberadaan masyarakat adat tetap tidak dapat
dihilangkan.
3. Undang Undang Nomor 11
tahun 1974 tentang Pengairan
Pada Undang-Undang Nomor 11 tahun
1974 tentang Pengairan, dijumpai ada satu pasal yang berkenaan dengan hukum adat
yaitu pasal 3 ayat 3 yang menyatakan bahwa pelaksanaan atas ketentuan tentang
hak menguasai dari negara terhadap air tetap menghormati hak yang dimiliki oleh
masyarakat adat setempat sepanjang yang tidak bertentangan dengan kepentingan
nasional.
2.6.
Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi
layanan sosial-ekologi alam dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan
wilayah yang lebih luas maka pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen
penataan ruang harus dilakukan dengan mempertimbangkan bentang alam dan
kesatuan layanan ekosistem, endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna,
aliran-aliran energi sosial dan kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi
geo-politik wilayah. Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan
atas sistem budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil
harus benar-benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat
ekosistem lokal sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem
yang diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi
“keharusan” untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir
bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem
pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa
pendekatan seperti ini membutuhkan partisipasi politik yang tinggi dari
masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan penentuan kebijakan pengelolaan
SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi partisipasi politik dari pihak-pihak
berkepentingan akan menghasilkan rencana tata ruang yang lebih akomodatif
terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang dinikmati bersama oleh
banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah ekosistem tersebut, seperti
jasa hidrologis.Kondisi seperti ini bisa diciptakan dengan pendekatan informal,
misalnya dengan membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan
Sumber Daya Alam Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak Penataan Ruang
Wilayah/Daerah” yang berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara politis
dan hukum memiliki posisi cukup kuat untuk melakukan intervensi kebijakan.
Untuk wilayah/kabupaten yang populasi masyarakat adatnya cukup banyak, maka
wakil masyarakat adat dalam lembaga maka dari itu kita harus menjaga sebaik
mungkin ekologi sumber daya alam yang ada di lingkungan kita. Karena sumber
daya alam bukanlah hal yang mudah di dapat, apalagi di zaman sekarang.
Ekologinya pun makin sulit dijaga dan dipelihara. Sebagai tunas bangsa sudah seharusnya
kita menjaga dan melestarikan semua itu. Karena itu akan berguna bagi masa ini dan masa yang akan
datang.
2.7.
Daya Dukung Lingkungan
Daya Dukung
Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pengertian
(Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU no 23/ 1997, daya
dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Menurut Soemarwoto (2001), daya
dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu
berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per
satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya dukung
lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan
(supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
Oleh karena itu
setiap makhluk yang hidup yang ada bertugas untuk menjaga keberadaan makhluk
hidup lainnya sebaik mungkin agar terjadi hubungan yang baik yang terjalin
antara satu makhluk dengan makhluk yang lain sehinnga menjaga daya dukung
antara masing lingkungan dan makhluk hidup.
2.8.
Keterbatasan Kemampuan Manusia
Manusia sebagai
pengolah sumber daya alam dituntut semaksimal mungkin untuk mengolah sumber
daya alam. Tapi banyak diantara manusia tersebut yang tidak mampu untuk
mengolah sumber daya alam yang telah tersedia yang mengakibatkan negara kita
selalu tertinggal dari Negara-negara lain diluar sana yang sudah maju. Padahal
negara-negara tersebut tidaklah memiliki sumber daya alam sebanyak yang kita
punya ,tpi mereka sselalu dapat mengolah setiap sumber daya alam yang telah
tersedia di Negara mereka yang membuat negara mereka terus maju.
Maka dari itu
yang harus kita lakukan adalah kita harus lebih meningkatkan sumber daya
manusia atau kemampuan dari masyarakat kita agar bisa memaksimalkan atau
mengolah sumber daya alam kita yang begitu melimpah ini. Bukan mustahil jika
kita bisa mengolahnya ,kita akan seperti Negara-negara yang telah maju atau
bahkan melebihi mereka.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar