Rabu, 09 November 2016

MAKALAH PENGANTAR LINGKUNGAN



"ASAS PENGANTAR LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA ALAM"









 Oleh :
Nama               : DIMAS PANJI WIRA HARDI
NPM               : 13414112
                        Kelas               : 2IB01
                        MK                  : Pengantar Lingkungan




JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2016








BAB I
PENDAHULUAN


1.1              Latar belakang
Lingkungan merupakan tempat untuk melakukan aktifitas-aktifitas semua makhluk hidup. Makhluk hidup tidak memungkinkan hidup sendiri tanpa interaksi dengan lingkungan. Interaksi yang dilakukan terus menerus mengakibatkan  banyak perubahan-perubahan yang mempunyai efek negatif dan positif pada lingkungan. Permasahan perubahan akan teratasi ketika makaluk hidup sadar akan pembelajaran mengenai pengetahuan lingkungan. Pengetahuan lingkungan memiliki banyak pokok pembahasan. Banyaknya pokok pembahasan dirangkum dalam mata perkuliahan yaitu pengetahuan lingkungan. Didalam mata perkulliahan untuk pemahaman lebih lanjut maka perlu pembahasan mengenai  asas-asas pengetahuan lingkungan.
Asas-asas pengetahuan lingkungan memberikan sebuah keterangan dimana sangat berfungsi dalam pembelajaran pengetahuan lingkungan. Asas asas memberikan dasar untuk perkembangan ilmu mengenai pemahaman pengatahuan lingkungan.

2.1       Tujuan penulisan
            Tujuan penulisan dibuat agar pembahasn dapat terfokus dalam apa yang akan dibahas. Tujuan penulisan untuk makalah ini adalah.
a.         Mengetahui asas-asas pengetahuan lingkungan.
b.        Contoh dari masing-masing asas pengetahuan lingkungan.





2.2       Sasaran
            Sasaran dilakukan agar target yang diharapkan tercapai. Sasarang dari makalah ini adalah sebagai berikut:
a.         Pemahaman mengenai asas-asas pengetahuan lingkungan.
b.        Media informasi bagi pembaca agar dapat membuka cakrawala mengenai pentingnya asas-asas pengetahuan lingkungan.
c.         Sarana pembelajaran mengenai hubungan peran penduduk dengan pelestarian lingkungan.























BAB II
PEMBAHASAN


2.1     Asas-asas pengetahuan lingkungan
Pengetahuan lingkungn memeiliki beberapa asas dalam pengembangannya. Asas- asas tersebut diantaranya yaitu:
ASAS 1
Menyatakan bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi atau ekosistem yang dianggap sebagai energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
ASAS 2
Menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu "Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa."
ASAS 3
Menyatakan bahwa materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
ASAS 4
Menyatakan bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
ASAS 5
Menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.


ASAS 6
Menyatakan bahwa Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
ASAS 7
Menyatakan bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.
ASAS 8
Menyatakan bahwa sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
ASAS 9
Menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
ASAS 10
Menyatakan bahwa lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
ASAS 11
Menyatakan bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran.
ASAS 12
Menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.
ASAS 13
Menyatakan bahwa ingkungan yang secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
ASAS 14
Menyatakan bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.

2.2       Contoh dari asas pengetahuan lingkungan
ASAS 1
Sinar aradiasi dari matahari yang mengenai permukaan bumi diubah menjadi energi kalori (panas) yang kemudian memanaskan daratan dan lautan. Daratan memilki massa lebih padart dibandingka lautan  sehingga temperatur didaratan akan lebih cepat meningkat meskipun dengan waktu pemanassan yang sama dengan lautan. Tempat yag lebih panas memiliki materi yang lebih renggang sehingga tekanan lebih tinggi (lautan) ke tempat udara yang bertekanan rendah (daratan) dngna demikian terjadilah hembusan angin.
Hembusan angin dimanfaatkan energi geraknya (energi kinetik) untuk mendorong kincir pembangkit listrik sehingga mampu menggerakkan turbin generator/dinamo. Dinamo adalah suatu alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik akibat perpaduan 2 buah gaya yang terjadi yaitu gaya medan magnet dengan gaya gerak gulung kabel pada strator yang dihubungkan dengan cincin tembaga pada ujungya sehingga terbentuklah energi istrik. Energi listrik ini kemudian dimanfaatkan lebih lanjut oleh manusia untuk diubah seterusnya menjadi berbagai macam bentuk energi lain seperti energi panas, cahaya, suara, dan sebagainya.
ASAS 2
Potongna sayur-sayuran yang sudah tidak dapat dimanfaatkan atau memang sengaja dipisahkan. Beberapa bagian bahan makanan ada yang sengaja disisakan karena tidak layak konsumsi, atau bahkan karena ketidaktahuan bagaimana memanfaatkanya. Sayur yang tidak dimanfaatkan memiliki sifat organik dapat diuraidan diproses dengan bantuan bakteri (dekomposer) pembusuk menjadi pupuk organik. Kemudian pupuk ini dimanfaatkan oleh tumbuhan sebagai unsur hara yang membantu pertumbuhan dan perkembangan.
ASAS 3
Tanaman kelapa sawit memerlukan waktu 4 tahun sebelum akhirnya dimanfaatkan tandanbuahnya yang mengandung minyak sawit. Waktu yang dibutuhkan tersebut dimulai semenjak bibit (tunas) ditanam hingga dapat berbuah. Kelapa sawit memilki atku produktif untuk selalu menghasilkan tandan sawit setiap tahun, yaitu berkisar 15 tahun hingga 25 tahun tergantung perawatan. Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu mulai berbuahnya kelapa sawit dan waktu produktif dari kelapa sawit adalah contoh waktu sebagai sumber alam, manusia harus mampu mengetahui dan memanfaatkan sumber alam tersebut untuk kesejahteraan secara maksimal.
ASAS 4
`Wilayah perkotaan merupakan areal yang diciptakan manusa sebagai tempat bernungnya segala aktivitas manusia seperti tempat tinggal, bekerja, berbinis, kegiatan sosial dan sebagainya. Kepadatan populasi yang berlebihan dalam suatu areal akan menekan daya dukung sumber alam disekitarnya misalkan sumber tanah, air, makanan, udara. Sesuai dengan asas lingkungan ke 4 kepadatan populasi ini bila tidak segera diatasi dengan cara dibatasi jumlahnya akan berdampak merusak baik untuk manusia akibat persaingan yang kuat juga terhadap dampak lingkungan sekitar.
ASAS 5
Suatu jenis hewan sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu jenis tanaman yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya kepada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan sumberalam (makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan.
ASAS 6
Ikan belut memiliki permukaan kulit luar yang halus dan mengandung lendir untuk mempertahankan diri dari tangkapan pemangsanya dan memudahkan dia menggali lubang dalam tanah sebagai tempat tinggal (berlindung). Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya ikan belut dilengkapi mekanisme pertahanan dirinya dengan permukaan kulit yang halus dan berlendir. Adaptasi terhadap lingkungannya ini yang membuat ikan belut mampu berkembangbiak  dibandingkan dengan hewan lainnya dikomunitas air sungai. Dengan kulitnya ini pula ikan belut mudah menggali tanah pada tepian sungai sebagai tempatnya berlindung.
ASAS 7
Populasi yang hidup pada suatu habitat dalam lingkungan, dapat memenuhi kebutuhannya karena lingkungan mempunyai kemampuan untuk mendukung kelangsungan hidupnya. Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan populasi disebut daya dukung (carrying capacity). Daya dukung lingkungan tersebut merupakan sumber daya alam lingkungan. Kemampuan lingkungan mempunyai batas, sehingga apabila keadaan lingkungan berubah maka daya dukung lingkungan juga berubah. Hal ini karena daya dukung lingkungan dipengaruhi oleh faktor pembatas, seperti: cuaca, iklim, pembakaran, banjir, gempa, dan kegiatan manusia. Seperti pada daerah yang kondisi alamnya stabil cenderung memiliki keanekaragaman yang tinggi dibandingkan dengan daerah yang kondisi alamnya tidak stabil. Kondisi yang tidak stabil akan secara tidak langsung memaksa organisme untuk bertahan hidup pada kondisi yang berbeda-beda, hal ini menyebabkan semakin sedikitnya jumlah organisme yang dapat bertahan pada daerah tersebut karena tingkat atau kemampuan adaptasi tiap organism yang satu dengan yang lain berbeda. Makin beranekaragam komponen biotik (biodiversitas), maka makin tinggi Keanekaragaman. Daerah yang mempunyai keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di kawasan tropika jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis).
ASAS 8
Habitat dan relung, dua istilah tentang kehidupan organisme. Habitat suatu organisme dapat juga disebut “alamat”. Relung (niche atau nicia) adalah profesi atau status suatu organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu, sebagai akibat adaptasi struktural, tanggal fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu. Organisme-organisme akan menempati habitat yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya antara zebra dengan jerapah, zebra akan menempati wilayahnya sendiri begtupun juga dengan jerapah. Hal ini karena adanya perbedaan jenis makanan dan kemampuan organisme tersebut dalam mempertahankan hidup. Zebra hidup didaerah yang banyak rumput atau padang rumput sedangkan jerapah hidup di kondisi alam yang banyak menyediakan pohon yang banyak daun mudanya. Atau dapat disimpulkan bahwa pada nicia yang berbeda akan mempengaruhi perilaku organisme yang ada pada tempat itu.
 ASAS 9.
Tingkat keberagaman komunitas akan semakin besar jika biomasanya besar dan produktivitas kecil. Hal ini disebabkan karena aliran energy dalam system tersebut, aliran energy tersebut akan saling tukar-menukar dengan materi yang tersimpan pada suatu komunitas. Misalnya biomasa pada suatu system simpanan materinya besar maka secara otomatis akan meningkatkan keanekaragaman pada suatu komunitas tersebut
ASAS 10
Pada lingkungan yang stabil hewan yang mampu bertahan akan dapat hidup lebih lama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan efisiensi penggunaan energy sehingga dapat digunakan dalam waktu lama atau jangka panjang. Hal ini dapat dicapai jika jumlah energy yang tersedia dapat digunakan untuk menyokong biomasa yang lebih besar. Contohnya pada populasi jumlah biomasanya besar maka diperlukan energy yang besar pula untuk memenuhi hal tersebut.  Sehingga untuk memenuhi dalam waktu lama diperlukan efisiensi dalam menggunakan energy tersebut.
 ASAS 11.
Populasi kera mengeksploitasi tanaman diperladangan. Kera yang biasa hidup dihutan (ekosistem yang sudah mantap) memanfaatkan ekosistem yang belum mantap disekitar huatn itu. Apabila areal sekitar hutan terdapat perladangan baru yang ditanami misalnya dengan jagung, padi, ubi, singkong, dan buah-buahan (minim keanekaragaman) maka perladangan tu menjadi sumber makanan yang mudah terhadap populasi kera.

ASAS 12
Kemampuan ikan dal beradaptasi, seperti ikan betok yang mampu bertahan pada kondisi yang miskin air dan oksigen, langkah yang digunakan oleh ikan jenis ini adalah dengan adaptasi morfologi dan fisiologi tubuhnya sehingga cocok dengan kondisi tersebut. atau pada jenis ikan yang hanya mampu hidup dengan kondisi air yang banyak, jika terjadi perubahan kondisi fisik seperti pendangkalan dan kurangnya air akan berpengaruh pada daya adaptasi ikan ini sehingga kondisi yang sudah stabil tersebut dapat berubah dan mengancam keberadaan spesies tersebut.
ASAS 13
Kondisi iklim didaerah tropis akan menyebabkan keanekaragaman tinggi. Keaneragaman tinggi sering disebut diversity is stability. Daerah yang mempunyai keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di kawasan tropika jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis). Sehingga dalam lingkungan yang stabil dapat mewujudkan kestabilan populasi dan ekosistem. Hal inilah yang menyebabkan keberagaman di hutan tropis cukup tinggi.
ASAS 14.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam komunitas atau populasi dapat diamati dan seringkali perubahan itu berupa pergantian komunitas lain. Contoh: sebuah kebun jagung yang ditinggalkan setelah panen dan tidak ditanami lagi. Di situ akan bermunculan berbagai jenis gulma yang membentuk komunitas. Apabila lahan itu dibiarkan cukup lama, maka dalam komunitas tersebut akan terjadi pergantian komposisi jenis yang mengisi lahan tersebut. kondissi seperti iklim juga dapat dipengaruhi oleh kondisi iklimnya.







Referensi
http://4mplop1lmu.blogspot.com/2014/03/14asas-ilmu-pengetahuan-lingkungan.html

1 komentar: