"ASAS PENGANTAR LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA ALAM"
Oleh :
Nama :
DIMAS PANJI WIRA HARDI
NPM : 13414112
Kelas : 2IB01
MK : Pengantar Lingkungan
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Lingkungan
merupakan tempat untuk melakukan aktifitas-aktifitas semua makhluk hidup.
Makhluk hidup tidak memungkinkan hidup sendiri tanpa interaksi dengan
lingkungan. Interaksi yang dilakukan terus menerus mengakibatkan banyak perubahan-perubahan yang mempunyai
efek negatif dan positif pada lingkungan. Permasahan perubahan akan teratasi
ketika makaluk hidup sadar akan pembelajaran mengenai pengetahuan lingkungan.
Pengetahuan lingkungan memiliki banyak pokok pembahasan. Banyaknya pokok
pembahasan dirangkum dalam mata perkuliahan yaitu pengetahuan lingkungan.
Didalam mata perkulliahan untuk pemahaman lebih lanjut maka perlu pembahasan
mengenai asas-asas pengetahuan
lingkungan.
Asas-asas
pengetahuan lingkungan memberikan sebuah keterangan dimana sangat berfungsi
dalam pembelajaran pengetahuan lingkungan. Asas asas memberikan dasar untuk
perkembangan ilmu mengenai pemahaman pengatahuan lingkungan.
2.1 Tujuan penulisan
Tujuan
penulisan dibuat agar pembahasn dapat terfokus dalam apa yang akan dibahas.
Tujuan penulisan untuk makalah ini adalah.
a.
Mengetahui asas-asas
pengetahuan lingkungan.
b.
Contoh dari
masing-masing asas pengetahuan lingkungan.
2.2 Sasaran
Sasaran dilakukan agar
target yang diharapkan tercapai. Sasarang dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
a.
Pemahaman mengenai asas-asas
pengetahuan lingkungan.
b.
Media
informasi bagi pembaca agar dapat membuka cakrawala mengenai pentingnya asas-asas
pengetahuan lingkungan.
c.
Sarana pembelajaran
mengenai hubungan peran penduduk dengan pelestarian
lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asas-asas pengetahuan lingkungan
Pengetahuan lingkungn memeiliki
beberapa asas dalam pengembangannya. Asas- asas tersebut diantaranya yaitu:
ASAS 1
Menyatakan bahwa semua energi yang
memasuki sebuah organisme, populasi atau ekosistem yang dianggap sebagai energi
tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
ASAS 2
Menyatakan bahwa tidak ada sistem
perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu
"Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi
berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju
angkasa."
ASAS 3
Menyatakan bahwa materi, energi,
ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
ASAS 4
Menyatakan bahwa semua kategori
sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering
menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
ASAS 5
Menyatakan bahwa terdapat dua jenis
sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan,
dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
ASAS 6
Menyatakan bahwa Individu dan
spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung
akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
ASAS 7
Menyatakan bahwa kemantapan pada
keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah
diramal.
ASAS 8
Menyatakan bahwa sebuah habitat
dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung
kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
ASAS 9
Menyatakan bahwa keanekaragaman
komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat
hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem
biologi.
ASAS 10
Menyatakan bahwa lingkungan yang
stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu
naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah
pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
ASAS 11
Menyatakan bahwa sistem yang telah
mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama
tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan
transmigran.
ASAS 12
Menyatakan bahwa kesempurnaan
adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada
keadaan lingkungan.
ASAS 13
Menyatakan bahwa ingkungan yang
secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman
biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan
populasi lebih jauh.
ASAS 14
Menyatakan bahwa derajat pola
keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam
sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.
2.2
Contoh dari asas pengetahuan
lingkungan
ASAS 1
Sinar aradiasi dari matahari yang
mengenai permukaan bumi diubah menjadi energi kalori (panas) yang kemudian
memanaskan daratan dan lautan. Daratan memilki massa lebih padart dibandingka
lautan sehingga temperatur didaratan akan lebih cepat meningkat meskipun
dengan waktu pemanassan yang sama dengan lautan. Tempat yag lebih panas
memiliki materi yang lebih renggang sehingga tekanan lebih tinggi (lautan) ke
tempat udara yang bertekanan rendah (daratan) dngna demikian terjadilah
hembusan angin.
Hembusan angin dimanfaatkan energi
geraknya (energi kinetik) untuk mendorong kincir pembangkit listrik sehingga
mampu menggerakkan turbin generator/dinamo. Dinamo adalah suatu alat yang
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik akibat perpaduan 2 buah gaya
yang terjadi yaitu gaya medan magnet dengan gaya gerak gulung kabel pada
strator yang dihubungkan dengan cincin tembaga pada ujungya sehingga
terbentuklah energi istrik. Energi listrik ini kemudian dimanfaatkan lebih
lanjut oleh manusia untuk diubah seterusnya menjadi berbagai macam bentuk
energi lain seperti energi panas, cahaya, suara, dan sebagainya.
ASAS 2
Potongna sayur-sayuran yang sudah
tidak dapat dimanfaatkan atau memang sengaja dipisahkan. Beberapa bagian bahan
makanan ada yang sengaja disisakan karena tidak layak konsumsi, atau bahkan
karena ketidaktahuan bagaimana memanfaatkanya. Sayur yang tidak dimanfaatkan
memiliki sifat organik dapat diuraidan diproses dengan bantuan bakteri
(dekomposer) pembusuk menjadi pupuk organik. Kemudian pupuk ini dimanfaatkan
oleh tumbuhan sebagai unsur hara yang membantu pertumbuhan dan perkembangan.
ASAS 3
Tanaman kelapa sawit memerlukan
waktu 4 tahun sebelum akhirnya dimanfaatkan tandanbuahnya yang mengandung minyak
sawit. Waktu yang dibutuhkan tersebut dimulai semenjak bibit (tunas) ditanam
hingga dapat berbuah. Kelapa sawit memilki atku produktif untuk selalu
menghasilkan tandan sawit setiap tahun, yaitu berkisar 15 tahun hingga 25 tahun
tergantung perawatan. Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu mulai berbuahnya
kelapa sawit dan waktu produktif dari kelapa sawit adalah contoh waktu sebagai
sumber alam, manusia harus mampu mengetahui dan memanfaatkan sumber alam
tersebut untuk kesejahteraan secara maksimal.
ASAS 4
`Wilayah
perkotaan merupakan areal yang diciptakan manusa sebagai tempat bernungnya
segala aktivitas manusia seperti tempat tinggal, bekerja, berbinis, kegiatan
sosial dan sebagainya. Kepadatan populasi yang berlebihan dalam suatu areal
akan menekan daya dukung sumber alam disekitarnya misalkan sumber tanah, air,
makanan, udara. Sesuai dengan asas lingkungan ke 4 kepadatan populasi ini bila
tidak segera diatasi dengan cara dibatasi jumlahnya akan berdampak merusak baik
untuk manusia akibat persaingan yang kuat juga terhadap dampak lingkungan
sekitar.
ASAS 5
Suatu jenis hewan sedang mencari
berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu jenis tanaman yang melimpah
di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya kepada penggunaan
jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan sumberalam (makanan)
merangsang kenaikan pendayagunaan.
ASAS 6
Ikan belut memiliki permukaan kulit
luar yang halus dan mengandung lendir untuk mempertahankan diri dari tangkapan
pemangsanya dan memudahkan dia menggali lubang dalam tanah sebagai tempat
tinggal (berlindung). Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya ikan belut
dilengkapi mekanisme pertahanan dirinya dengan permukaan kulit yang halus dan
berlendir. Adaptasi terhadap lingkungannya ini yang membuat ikan belut mampu
berkembangbiak dibandingkan dengan hewan lainnya dikomunitas air sungai.
Dengan kulitnya ini pula ikan belut mudah menggali tanah pada tepian sungai
sebagai tempatnya berlindung.
ASAS 7
Populasi yang hidup pada suatu
habitat dalam lingkungan, dapat memenuhi kebutuhannya karena lingkungan
mempunyai kemampuan untuk mendukung kelangsungan hidupnya. Kemampuan lingkungan
untuk mendukung kehidupan populasi disebut daya dukung (carrying capacity).
Daya dukung lingkungan tersebut merupakan sumber daya alam lingkungan.
Kemampuan lingkungan mempunyai batas, sehingga apabila keadaan lingkungan
berubah maka daya dukung lingkungan juga berubah. Hal ini karena daya dukung
lingkungan dipengaruhi oleh faktor pembatas, seperti: cuaca, iklim, pembakaran,
banjir, gempa, dan kegiatan manusia. Seperti pada daerah yang kondisi alamnya
stabil cenderung memiliki keanekaragaman yang tinggi dibandingkan dengan daerah
yang kondisi alamnya tidak stabil. Kondisi yang tidak stabil akan secara tidak
langsung memaksa organisme untuk bertahan hidup pada kondisi yang berbeda-beda,
hal ini menyebabkan semakin sedikitnya jumlah organisme yang dapat bertahan
pada daerah tersebut karena tingkat atau kemampuan adaptasi tiap organism yang
satu dengan yang lain berbeda. Makin beranekaragam komponen biotik
(biodiversitas), maka makin tinggi Keanekaragaman. Daerah yang mempunyai
keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di kawasan tropika jarang sekali
terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis).
ASAS 8
Habitat dan
relung, dua istilah tentang kehidupan organisme. Habitat suatu organisme dapat
juga disebut “alamat”. Relung (niche atau nicia) adalah profesi atau status
suatu organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu, sebagai akibat
adaptasi struktural, tanggal fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu.
Organisme-organisme akan menempati habitat yang berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya. Misalnya antara zebra dengan jerapah, zebra akan menempati
wilayahnya sendiri begtupun juga dengan jerapah. Hal ini karena adanya
perbedaan jenis makanan dan kemampuan organisme tersebut dalam mempertahankan
hidup. Zebra hidup didaerah yang banyak rumput atau padang rumput sedangkan
jerapah hidup di kondisi alam yang banyak menyediakan pohon yang banyak daun
mudanya. Atau dapat disimpulkan bahwa pada nicia yang berbeda akan mempengaruhi
perilaku organisme yang ada pada tempat itu.
ASAS 9.
Tingkat
keberagaman komunitas akan semakin besar jika biomasanya besar dan
produktivitas kecil. Hal ini disebabkan karena aliran energy dalam system
tersebut, aliran energy tersebut akan saling tukar-menukar dengan materi yang
tersimpan pada suatu komunitas. Misalnya biomasa pada suatu system simpanan
materinya besar maka secara otomatis akan meningkatkan keanekaragaman pada
suatu komunitas tersebut
ASAS 10
Pada
lingkungan yang stabil hewan yang mampu bertahan akan dapat hidup lebih lama.
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan efisiensi penggunaan energy sehingga
dapat digunakan dalam waktu lama atau jangka panjang. Hal ini dapat dicapai
jika jumlah energy yang tersedia dapat digunakan untuk menyokong biomasa yang
lebih besar. Contohnya pada populasi jumlah biomasanya besar maka diperlukan
energy yang besar pula untuk memenuhi hal tersebut. Sehingga untuk memenuhi
dalam waktu lama diperlukan efisiensi dalam menggunakan energy tersebut.
ASAS 11.
Populasi kera mengeksploitasi
tanaman diperladangan. Kera yang biasa hidup dihutan (ekosistem yang sudah
mantap) memanfaatkan ekosistem yang belum mantap disekitar huatn itu. Apabila
areal sekitar hutan terdapat perladangan baru yang ditanami misalnya dengan
jagung, padi, ubi, singkong, dan buah-buahan (minim keanekaragaman) maka
perladangan tu menjadi sumber makanan yang mudah terhadap populasi kera.
ASAS 12
Kemampuan
ikan dal beradaptasi, seperti ikan betok yang mampu bertahan pada kondisi yang
miskin air dan oksigen, langkah yang digunakan oleh ikan jenis ini adalah
dengan adaptasi morfologi dan fisiologi tubuhnya sehingga cocok dengan kondisi
tersebut. atau pada jenis ikan yang hanya mampu hidup dengan kondisi air yang
banyak, jika terjadi perubahan kondisi fisik seperti pendangkalan dan kurangnya
air akan berpengaruh pada daya adaptasi ikan ini sehingga kondisi yang sudah
stabil tersebut dapat berubah dan mengancam keberadaan spesies tersebut.
ASAS 13
Kondisi
iklim didaerah tropis akan menyebabkan keanekaragaman tinggi. Keaneragaman
tinggi sering disebut diversity is stability. Daerah yang mempunyai
keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di kawasan tropika jarang sekali
terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis). Sehingga dalam
lingkungan yang stabil dapat mewujudkan kestabilan populasi dan ekosistem. Hal
inilah yang menyebabkan keberagaman di hutan tropis cukup tinggi.
ASAS 14.
Perubahan-perubahan
yang terjadi dalam komunitas atau populasi dapat diamati dan seringkali
perubahan itu berupa pergantian komunitas lain. Contoh: sebuah kebun jagung
yang ditinggalkan setelah panen dan tidak ditanami lagi. Di situ akan
bermunculan berbagai jenis gulma yang membentuk komunitas. Apabila lahan itu
dibiarkan cukup lama, maka dalam komunitas tersebut akan terjadi pergantian
komposisi jenis yang mengisi lahan tersebut. kondissi seperti iklim juga dapat
dipengaruhi oleh kondisi iklimnya.
Referensi
http://4mplop1lmu.blogspot.com/2014/03/14asas-ilmu-pengetahuan-lingkungan.html