Blog ini berisi berbagai macam kara tulis dari berbagai bidang :) silahkan gali ilmu disini :)
Sabtu, 28 November 2015
Penduduk dan tingkat pendidikan
http://www.slideshare.net/pji123/penduduk-dan-tingkat-pendidikan-55608052
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KETAHANAN NASIONAL
Derasnya arus globalisasi didalam
kehidupan kita akan berdampak pula perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai
perkembangan dan pertumbuhan budaya,ilmu pengetahuan dan teknologi.
Konsep-konsep dan istilah baru didalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara tidak langsung memperkaya khasanah
bahasa Indonesia. Dengan demikian,semua produk budaya akan tumbuh dan
berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia sekaligus berperan sebagai prasarana
berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu
(Sunaryo,1993,1995).
Ketahanan Nasional adalah suatu
situasi dimana suatu bangsa dan negara dituntut untuk mampu mempertahankan
persatuan dan kesatuan bangsanya dari ancaman yang timbul dari factor dalam
ataupun luar bangsa itu sendiri agar dapat mencapai kesejahteraan rakyatnya dan
melanjutkan pembangunan yang terus menerus kearah yang lebih baik.
- Ketahanan Nasional sangat dipengaruhi oleh bidang:
Ø Politik
Ø Ekonomi
Ø Sosial Budaya
Ø Pertahanan Keamanan Nasional
- Peran IPTEK Dalam Membangun Ketahanan Nasional
Penguasaan suatu bangsa akan ilmu
pengetahuan dan teknologi mutlak diperlukan karena:
– Merupakan aset penting dalam pengembangan sektor perekonomian.
– Meningkatkan kualitas dan nilai sumber daya manusia di pasar tenaga kerja.
– Meningkatkan keunggulan daya saing produk dan jasa yang ditawarkan di pasar global.
– Meningkatkan nilai investasi suatu negara di pasar internasional.
– Membangun struktur industri nasional yang kuat.
– Meningkatkan nilai usaha di masa mendatang (future value) pada pasar modal.
– Membangun sistem perekonomian yang efisien tanpa adanya ekonomi biaya tinggi.
– Membangun akses pasar global yang efisien bagi setiap produk dan jasa dalam negeri.
– Meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat daya tahan bangsa.
-Teknologi Utama penunjang industri dalam negeri yang perlu dikembangkan:
Teknologi telekomunikasi – informasi.
– Merupakan aset penting dalam pengembangan sektor perekonomian.
– Meningkatkan kualitas dan nilai sumber daya manusia di pasar tenaga kerja.
– Meningkatkan keunggulan daya saing produk dan jasa yang ditawarkan di pasar global.
– Meningkatkan nilai investasi suatu negara di pasar internasional.
– Membangun struktur industri nasional yang kuat.
– Meningkatkan nilai usaha di masa mendatang (future value) pada pasar modal.
– Membangun sistem perekonomian yang efisien tanpa adanya ekonomi biaya tinggi.
– Membangun akses pasar global yang efisien bagi setiap produk dan jasa dalam negeri.
– Meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat daya tahan bangsa.
-Teknologi Utama penunjang industri dalam negeri yang perlu dikembangkan:
Teknologi telekomunikasi – informasi.
Upaya Pemerintah menghadapi Era
Globalisasi dan perkembangan IPTEK
Dalam menghadapi globalisasi dan perkembangan IPTEK, pemerintah menetapkan beberapa kebijakan seperti termuat dalam GBHN sebagai berikut :
Dalam menghadapi globalisasi dan perkembangan IPTEK, pemerintah menetapkan beberapa kebijakan seperti termuat dalam GBHN sebagai berikut :
- Bidang Ekonomi
Kebijakan bidang ekonomi dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut :
• Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komparatif sebagai negara maritim dan agraris sesuai kompetensi dan produk unggulan di setiap daerah terutama pertanian dalam arti luas, kehutanan, kelautan, pertambangan, pariwisata, serta industri kecil serta kerajinan rakyat.
• Mengembangkan kebijakan industri, perdagangan dan investasi dalam rangka meningkatkan Persaingan global dengan membuka aksesibilitas yang sama terhadap kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap rakyat, dan seluruh daerah melalui keunggulan kompetitif terutama berbasis keunggulan sumber daya manusia dengan menghapus segala bentuk perlakuan diskriminatif dan hambatan. - Bidang Politik
Kebijakan bidang politik dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut :
• Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antar negara berkembang mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta kerja sama internasional bagi kesejahteraan rakyat.
• Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA, AFEC dan WTO.
• Memperkuat kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana penerangan khususnya di luar negeri dalam rangka memperjuangkan kepentingan Nasional di Forum Internasional. - Bidang Agama
Kebijakan bidang Agama dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut :
• Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sistem pendidikan agama, sehingga lebih terpadu dan integral dengan sistem pendidikan nasional dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
• Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut mengatasi dampak perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan untuk memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa, serta memperkuat kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. - Bidang Pendidikan
Kebijakan bidang Pendidikan dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan IPTEK antara lain :
• Meningkatkan kemampuan akademik dan kesejahteraan tenaga kependidikan sebagai tenaga kependidikan sebagai tenaga pendidikan mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga pendidikan.
• Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. - Bidang Sosial Budaya
Kebijakan bidang sosial budaya dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan IPTEK sebagai berikut :
• Mengembangkan dan membina kebudayaan Nasional bangsa Indonesia yang bersumber dari warisan budaya leluhur bangsa, budaya nasional yang mengandung nilai-nilai universal, termasuk kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka mendukung terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara.
• Memberantas secara sistematis perdagangan dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang dengan memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada produsen, pengedar dan pemakai.
• Melindungi segenap generasi muda dari bahaya destruktif, terutama bahaya penyalahgunaan narkotika, obat-obatan terlarang dan narkotika lainnya melalui gerakan pemberantasan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkotika.
Terwujudnya masyarakat Indonesia
yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya asing, maju dan sejahtera, dalam
wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia
yang sehat, mandiri, beriman, Bertakwa, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan
lingkungan, menguasai IPTEK serta berdisiplin.
Dalam visi GBHN 1999 menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan menjadi ukuran segala upaya pemodernan masyarakat. Keberhasilan pembangunan senantiasa harus dinilai berdasarkan kenyataan sejauh mana proses dan juga hasil-hasil pembangunan telah mengangkat martabat manusia Indonesia. Martabat manusia hendaklah menjadi ukuran terhadap keberhasilan gerak pembangunan, namun ironisnya kadang-kadang atas nama modernitas pembangunan tidak jarang justru diwarnai dengan tindakan-tindakan yang tidak memanusiakan manusia, misalnya :
• Perlakuan sewenang-wenang terhadap buruh dan rakyat kecil
• Penggusuran permukiman penduduk secara paksa demi mendirikan bangunan prestisius.
• Tindak kekerasan
• Pencemaran lingkungan
• Penyelewengan pemanfaatan teknologi
• Upaya mendorong masyarakat bersikap materialistik dan hedonistic melalui berbagai iklim
Dalam visi GBHN 1999 menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan menjadi ukuran segala upaya pemodernan masyarakat. Keberhasilan pembangunan senantiasa harus dinilai berdasarkan kenyataan sejauh mana proses dan juga hasil-hasil pembangunan telah mengangkat martabat manusia Indonesia. Martabat manusia hendaklah menjadi ukuran terhadap keberhasilan gerak pembangunan, namun ironisnya kadang-kadang atas nama modernitas pembangunan tidak jarang justru diwarnai dengan tindakan-tindakan yang tidak memanusiakan manusia, misalnya :
• Perlakuan sewenang-wenang terhadap buruh dan rakyat kecil
• Penggusuran permukiman penduduk secara paksa demi mendirikan bangunan prestisius.
• Tindak kekerasan
• Pencemaran lingkungan
• Penyelewengan pemanfaatan teknologi
• Upaya mendorong masyarakat bersikap materialistik dan hedonistic melalui berbagai iklim
Ketika pembangunan kita memasuki era
globalisasi diperkirakan kita hidup dalam suasana penuh persaingan, perdagangan
bebas, dan hubungan antar bangsa yang semakin terbuka. Untuk itu diperlukan
persiapan yang matang dan memadai. Dengan demikian, gambaran kehidupan yang
sesuai dengan era itu antara lain sebagai berikut :
• Kualitas sumberdaya manusia yang tinggi, antara lain tercermin dari kemampuan profesionalismenya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan.
• Semakin handalnya sumber pembiayaan pembangunan yang berasal dari dalam negeri yang berarti semakin kecil ketergantungan pada sumber pembiayaan dari luar negeri.
• Kemampuan untuk memenuhi sendiri kebutuhan yang paling pokok agar tidak menimbulkan berbagai keraguan.
• Ketahanan ekonomi yang tangguh dan memiliki daya saing tinggi.
• Etos kerja dan disiplin masyarakat yang tinggi.
Selain itu, perlu diperhatikan juga situasi internasional.Baik situasi politik, ekonomi, maupun keamanan. Karena hal itu akan dapat mempengaruhi perkembangan kehidupan kita baik langsung ataupun tidak langsung. Dan pada akhirnya akan dapat mengganggu tercapainya sasaran pembangunan nasional.
• Kualitas sumberdaya manusia yang tinggi, antara lain tercermin dari kemampuan profesionalismenya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan.
• Semakin handalnya sumber pembiayaan pembangunan yang berasal dari dalam negeri yang berarti semakin kecil ketergantungan pada sumber pembiayaan dari luar negeri.
• Kemampuan untuk memenuhi sendiri kebutuhan yang paling pokok agar tidak menimbulkan berbagai keraguan.
• Ketahanan ekonomi yang tangguh dan memiliki daya saing tinggi.
• Etos kerja dan disiplin masyarakat yang tinggi.
Selain itu, perlu diperhatikan juga situasi internasional.Baik situasi politik, ekonomi, maupun keamanan. Karena hal itu akan dapat mempengaruhi perkembangan kehidupan kita baik langsung ataupun tidak langsung. Dan pada akhirnya akan dapat mengganggu tercapainya sasaran pembangunan nasional.
Bangsa Indonesia sejak dahulu telah
mempunyai semangat kebangsaan dan kebanggaan nasional yang tinggi. Namun untuk
sekarang ini lebih dikembangkan lagi dengan apa yang kemudian dikenal wawasan
kebangsaan. Inti dari konsep itu adalah loyalitas warga negara terhadap bangsa
dan negaranya. Bentuk loyalitas itu antara lain sebagai berikut :
• Mengaku sebagai warga negara Indonesia. Hal itu berarti mempunyai suatu kesadaran untuk mengakui sebagai pendukung cita-cita dan tujuan yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.
• Bangga sebagai bangsa Indonesia. Dengan memiliki rasa bangga, maka akan timbul rasa cinta yang kemudian akan rela berkorban demi kepentingan bangsa.
• Mempunyai rasa solidaritas sosial yang tinggi kita sebagai manusia tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, kita harus mempunyai rasa solidaritas sosial yang tinggi. Sikap dan perilaku tersebut dapat diwujudkan dengan bekerja sama dan tolong menolong terhadap orang lain.
Pengaruh Era Globalisasi dan Kemajuan Iptek dalam Penegakan Nilai-Nilai Kemanusiaan
• Mengaku sebagai warga negara Indonesia. Hal itu berarti mempunyai suatu kesadaran untuk mengakui sebagai pendukung cita-cita dan tujuan yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.
• Bangga sebagai bangsa Indonesia. Dengan memiliki rasa bangga, maka akan timbul rasa cinta yang kemudian akan rela berkorban demi kepentingan bangsa.
• Mempunyai rasa solidaritas sosial yang tinggi kita sebagai manusia tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, kita harus mempunyai rasa solidaritas sosial yang tinggi. Sikap dan perilaku tersebut dapat diwujudkan dengan bekerja sama dan tolong menolong terhadap orang lain.
Pengaruh Era Globalisasi dan Kemajuan Iptek dalam Penegakan Nilai-Nilai Kemanusiaan
Pengaruh Era Globalisasi dan
Kemajuan IPTEK
Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan IPTEK menjadi faktor penentu keberadaan dan kemajuan masyarakat. Kecenderungan ke arah globalisasi dan pemanfaatan IPTEK akan terlindas oleh kemajuan bangsa-bangsa lain.
Berkat kemajuan IPTEK, kini kita begitu mudah berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat dunia. Terjadinya proses akulturasi dan pengaruh nilai-nilai kebudayaan antar bangsa secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi nilai, tata hidup, gaya hidup, sikap hidup, maupun pikiran kita. Untuk itu diperlukan sikap bijaksana, yaitu kesediaan untuk membuka diri terhadap tuntutan zaman, sekaligus waspada terhadap nilai-nilai sosial budaya dari luar.Hanya nilai-nilai yang sesuai dengan kepribadian kita yang kita serap.
Dengan meningkatnya hubungan antar bangsa di dunia, maka pengaruh tata nilai dan budaya luar akan makin tinggi pula masuk ke Indonesia. Akibatnya kalau kita tidak mempunyai ketahanan mental, ideologi, dan kewaspadaan kita dapat menjadi korban globalisasi dan pergaulan antar bangsa. Sadar akan besarnya bahaya yang akan mengancam moralitas bangsa, pemerintah mengambil langkah-langkah guna mempertahankan kepribadian bangsa Indonesia kepribadian yang dimaksud adalah kepribadian yang berakar dan bersejarah dan kebudayaan Indonesia. Yaitu kebudayaan yang menghargai keserasian dan keselarasan sebagai nilai esensial.
Nilai-Nilai yang Dapat Merusak Kepribadian Bangsa
Adapun beberapa nilai-nilai yang tidak sesuai atau lebih – lebih yang dapat merusak kepribadian bangsa yang harus kita tolak, misalnya :
• Sekularisme, yaitu paham atau pandangan falsafah yang berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama.
• Individualisme, yaitu sikap yang mementingkan kepentingan sendiri
• Hedonisme, yaitu paham yang melihat bahwa kesenangan atau kenikmatan menjadi tujuan hidup dan tindakan manusia
• Materialisme, yaitu sikap yang selalu mengutamakan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi. Hubungan batiniah tidak lagi menjadi bahan pertimbangan dalam hubungan antar manusia
• Ekstremisme, yaitu pikiran atau tindakan seseorang yang melampaui batas kebiasaan / norma-norma yang ada dan berlaku di suatu tempat
• Chauvinisme, yaitu paham yang mengagung-agungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain
• Elitisme, yaitu sikap yang cenderung bergaya hidup berbeda dengan rakyat kebanyakan
• Konsumenisme, yaitu paham atau gaya hidup menganggap barang-barang sebagai ukuran kebahagiaan dan kesenangan
• Diskriminatif, yaitu sifat seseorang yang suka membeda-bedakan antar yang satu dengan lainnya
• Glamoristik, yaitu sikap atau gaya hidup suka menonjolkan kemewahan
Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan IPTEK menjadi faktor penentu keberadaan dan kemajuan masyarakat. Kecenderungan ke arah globalisasi dan pemanfaatan IPTEK akan terlindas oleh kemajuan bangsa-bangsa lain.
Berkat kemajuan IPTEK, kini kita begitu mudah berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat dunia. Terjadinya proses akulturasi dan pengaruh nilai-nilai kebudayaan antar bangsa secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi nilai, tata hidup, gaya hidup, sikap hidup, maupun pikiran kita. Untuk itu diperlukan sikap bijaksana, yaitu kesediaan untuk membuka diri terhadap tuntutan zaman, sekaligus waspada terhadap nilai-nilai sosial budaya dari luar.Hanya nilai-nilai yang sesuai dengan kepribadian kita yang kita serap.
Dengan meningkatnya hubungan antar bangsa di dunia, maka pengaruh tata nilai dan budaya luar akan makin tinggi pula masuk ke Indonesia. Akibatnya kalau kita tidak mempunyai ketahanan mental, ideologi, dan kewaspadaan kita dapat menjadi korban globalisasi dan pergaulan antar bangsa. Sadar akan besarnya bahaya yang akan mengancam moralitas bangsa, pemerintah mengambil langkah-langkah guna mempertahankan kepribadian bangsa Indonesia kepribadian yang dimaksud adalah kepribadian yang berakar dan bersejarah dan kebudayaan Indonesia. Yaitu kebudayaan yang menghargai keserasian dan keselarasan sebagai nilai esensial.
Nilai-Nilai yang Dapat Merusak Kepribadian Bangsa
Adapun beberapa nilai-nilai yang tidak sesuai atau lebih – lebih yang dapat merusak kepribadian bangsa yang harus kita tolak, misalnya :
• Sekularisme, yaitu paham atau pandangan falsafah yang berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama.
• Individualisme, yaitu sikap yang mementingkan kepentingan sendiri
• Hedonisme, yaitu paham yang melihat bahwa kesenangan atau kenikmatan menjadi tujuan hidup dan tindakan manusia
• Materialisme, yaitu sikap yang selalu mengutamakan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi. Hubungan batiniah tidak lagi menjadi bahan pertimbangan dalam hubungan antar manusia
• Ekstremisme, yaitu pikiran atau tindakan seseorang yang melampaui batas kebiasaan / norma-norma yang ada dan berlaku di suatu tempat
• Chauvinisme, yaitu paham yang mengagung-agungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain
• Elitisme, yaitu sikap yang cenderung bergaya hidup berbeda dengan rakyat kebanyakan
• Konsumenisme, yaitu paham atau gaya hidup menganggap barang-barang sebagai ukuran kebahagiaan dan kesenangan
• Diskriminatif, yaitu sifat seseorang yang suka membeda-bedakan antar yang satu dengan lainnya
• Glamoristik, yaitu sikap atau gaya hidup suka menonjolkan kemewahan
Kesimpulan :
ketahan nasional adalah merupakan suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
ketahan nasional adalah merupakan suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Seperti yang kita ketahui era
globalisasi itu ditandai dengan adanya perdagangan bebas dimana produk dari
suatu negara dengan bebas dapat masuk dan di perjualbelikan di negara lain.
Kenyataan itu tentu menimbulkan tantangan bagi semua negara untuk mampu
bersaing dalam meningkatkan kualitas produk industrinya, bangsa Indonesia juga
tidak terlepas dari tantangan itu. Untuk mampu bersaing dengan negara lain.
Tapi sayang sekali hal ini tidak didukung oleh sebagian masyarakat Indonesia,
karena pada dasarnya mereka lebih tertarik terhadap produk impor yang menurut
mereka berkualitas dan tentu saja mempunyai nilai prestise.Dari hal ini juga
bisa kita lihat betapa minimnya identitas perekonomian mengenai perdagangan.
Padahal produk buatan Indonesia pun
juga bisa bersaing dengan produk Luar negeri.Walaupun terkadang sangat
disayangkan sekali beberapa produk yang kita buat merupak produk hasil contekan
dengan produk luar negeri. Karena hal ini pun juga didukung dengan keinginan
masyarakat Indonesia yang ingin mempunyai produk import tersebut dengan harga
yang lebih murah.
Hal ini memang sangatlah
memprihatinkan dimana masyarakat masih belum mempercayai kualitas produk
Indonesia karena kurangnya pemahaman kita terhadap ketahanan nasional. Padahal
jika kita sering membeli produk impor sama saja seperti kita mengasih
“makan”untuk orang luar negeri. Sedangkan negara kita saja masih banyak sekali
yang harus dibantu dibandingkan dengan mereka yang dominannya merupakan negara
maju.
Jadi, mulai dari sekarang mari kita
wujudkan ketahanan nasional dari kuatnya ketahanan nasional dengan menjaga
identitas sosial. Hal ini dapat kita mulai dari hal-hal sederhana yang kita
bisa lakukan sehari-hari, seperti berbicara bahasa Indonesia yang baik dengan
benar. Agar bisa menjauhkan kita dari efek negatif era globalisasi yang bisa
menggoyahkan Ketahanan Nasional.
Kamis, 22 Oktober 2015
Konservasi Tanah dan Air pada Perkebunan Kelapa Sawit
a.
Konservasi Tanah dan Air
Konservasi tanah dalam arti yang luas adalah penempatan setiap bidang tanah
pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan
memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi
kerusakan tanah.
Dalam arti yang sempit konservasi tanah diartikan sebagai upaya mencegah
kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi.
Konservasi
air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk
pertanian seefisien mungkin, dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi
banjir yang merusak dan terdapat cukup air pada waktu musim kemarau.
Konservasi tanah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan konservasi air.
Setiap perlakuan yang diberikan pada sebidang tanah akan mempengaruhi
tata air pada tempat itu dan tempat-tempat di hilirnya. Oleh karena itu
konservasi tanah dan konservasi air merupakan dua hal yang berhuibungan erat sekali;
berbagai tindakankonservasi tanah adalah juga tindakan konservasi air. (Sumber: Sitanala Arsyad (2006). Konservasi Tanah dan Air.
Bogor: IPB Press).
Secara singkat konservasi tanah dan air atau sering disebut pengawetan tanah
merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan
produktivitas tanah, kuantitas dan kualitas air. Apabila tingkat
produktivitas tanah menurun, terutama karena erosi maka kualitas air terutama
air sungai untuk irigasi dan keperluan manusia lain menjadi tercemar sehingga
jumlah air bersih semakin berkurang. Konservasi tanah pada umumnya terdapat di
berbagai tempat yang secara nyata berdampak pada perbandingan panjang
kemiringan tanah yang diakibatkan oleh air hingga tanah menyusut. Lalu terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan pada konservasi air dalam rangka
pengontrolan erosi dimana kemiringan tanah yang telah ditentukan dalam persen
dan panjang kemiringan tanah yang disebut dengan system cropping.
b.
Metode Konservasi Tanah dan Air
Teknologi
yang diterapkan pada setiap macam penggunaan tanah akan menentukan apakah akan
didapat penggunaan dan produksi yang lestari pada sebidang tanah. Metode
konservasi tanah dan air dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
a. Metode vegetatif
Metode
vegetatif adalah suatu cara pengelolaan lahan miring dengan menggunakan tanaman
sebagai sarana konservasi tanah (Seloliman, 1997). Tanaman penutup tanah ini
selain untuk mencegah atau mengendalikan bahaya erosi juga dapat berfungsi
memperbaiki struktur tanah, menambahkan bahan organik tanah, mencegah proses
pencucian unsur hara dan mengurangi fluktuasi temperatur tanah.
Metode
vegetatif untuk konservasi tanah dan air termasuk antara lain: penanaman
penutup lahan (cover crop) berfungsi untuk menahan air hujan agar tidak
langsung mengenai permukaan tanah, menambah kesuburan tanah (sebagai pupuk
hijau), mengurangi pengikisan tanah oleh air dan mempertahankan tingkat
produktivitas tanah (Seloliman, 1997).
Penanaman
rumput kegunaannya hampir sama dengan penutup tanah, tetapi mempunyai manfaat
lain, yakni sebagai pakan ternak dan penguat terras. Cara penanamannya dapat
secara rapat, barisan maupun menurut kontur.
Penggunaan
sisa tanaman untuk konservasi tanah dapat berbentuk mulsa atau pupuk hijau.
Dengan mulsa maka daun atau batang tumbuhan disebarkan di atas permukaan tanah,
sedangkan dengan pupuk hijau maka sisa-sisa tanaman tersebut dibenamkan ke
dalam tanah (Arsyad, 1989).
Syarat-syarat
dari tanaman penutup tanah, antara lain:
1. Dapat berkembang dan
daunnya banyak.
2. Tahan terhadap pangkasan.
3. Mudah diperbanyak dengan
menggunakan biji.
4. Mampu menekan tanaman
pengganggu.
5. Akarnya dapat mengikat tanah,
bukan merupakan saingan tanaman pokok.
6. Tahan terhadap penyakit dan
kekeringan.
7. Tidak berduri dan bersulur
yang membelit.
Selain
dengan penanaman tanaman penutup tanah (cover crop), cara vegetatif lainnya
adalah:
1. Tanaman dengan lajur
berselang-seling, pada kelerengan 6 – 10 % dengan tujuan:
· Membagi
lereng agar menjadi lebih pendek.
· Dapat
menghambat atau mengurangi laju aliran permukaan.
· Menahan
partikel-partikel tanah yang terbawa oleh aliran permukaan.
Tipe-tipe tanaman lajur berseling adalah:
· Countur
strip cropping, adalah penanaman berselang berdasarkan garis kontur.
· Field
strip cropping, digunakan untuk kelerengan yang tidak bergelombang dengan jalur
dapat melewati garis kontur, tetapi tanaman tidak melewati garis kontur.
· Wind strip
cropping, digunakan pada lahan yang datar atau kelerengan yang tidak tajam
dengan jalur tanaman tegak lurus arah angin, sehingga kadang-kadang arah alur
searah dengan kelerengan.
· Buffer
strip cropping, adalah lajur tanaman yang diselingi dengan lajur rumput atau
legume sebagai penyangga.
2. Menanam secara kontur
(Countur planting), dilakukan pada kelerengan 15 – 18 %
dengan
tujuan untuk memperbesar kesempatan meresapnya air sehingga run off berkurang.
3. Pergiliran tanaman (crop
rotation).
4. Reboisasi atau penghijauan.
5. Penanaman saluran pembuang
dengan rumput dengan tujuan untuk melindungi saluran pembuang agar tidak rusak.
b. Metode mekanik
Cara
mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan menggunakan
sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi tanahnya.
Tujuannya untuk memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta
menampung dan mengalirkan aliran air permukaan (Seloliman, 1997).
Termasuk
dalam metode mekanik untuk konservasi tanah dan air di antaranya pengolahan
tanah. Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang
diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Tujuan pokok pengolahan tanah adalah menyiapkan tempat tumbuh bibit,
menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman dan
memberantas gulma (Arsyad, 1989).
Pengendalian
erosi secara teknis-mekanis merupakan usaha-usaha pengawetan tanah untuk
mengurangi banyaknya tanah yang hilang di daerah lahan pertanian dengan cara
mekanis tertentu. Sehubungan dengan usaha-usaha perbaikan tanah secara mekanik
yang ditempuh bertujuan untuk memperlambat aliran permukaan dan menampung serta
melanjutkan penyaluran aliran permukaan dengan daya pengikisan tanah yang tidak
merusak.
Pengolahan
tanah menurut kontur adalah setiap jenis pengolahan tanah (pembajakan,
pencangkulan, pemerataan) mengikuti garis kontur sehingga terbentuk alur-alur
dan jalur tumpukan tanah yang searah kontur dan memotong lereng. Alur-alur
tanah ini akan menghambat aliran air di permukaan dan mencegah erosi sehingga
dapat menunjang konservasi di daerah kering. Keuntungan utama pengolahan tanah
menurut kontur adalah terbentuknya penghambat aliran permukaan yang
memungkinkan penyerapan air dan menghindari pengangkutan tanah. Oleh sebab itu,
pada daerah beriklim kering pengolahan tanah menurut kontur juga sangat efektif
untuk konservasi ini.
Pembuatan
terras adalah untuk mengubah permukaan tanah miring menjadi bertingkat-tingkat
untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan dan menahan serta menampungnya agar
lebih banyak air yang meresap ke dalam tanah melalui proses infiltrasi (Sarief,
1986). Menurut Arsyad (1989), pembuatan terras berfungsi untuk mengurangi
panjang lereng dan menahan air sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran
permukaan dan memungkinkan penyerapan oleh tanah, dengan demikian erosi
berkurang.
c. Metode kimia
Kemantapan
struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang menentukan tingkat
kepekaan tanah terhadap erosi. Yang dimaksud dengan cara kimia dalam usaha
pencegahan erosi, yaitu dengan pemanfaatan soil conditioner atau bahan-bahan
pemantap tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah sehingga tanah akan tetap
resisten terhadap erosi (Kartasapoetra dan Sutedjo, 1985).
Bahan
kimia sebagai soil conditioner mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap
stabilitas agregat tanah. Pengaruhnya berjangka panjang karena senyawa tersebut
tahan terhadap mikroba tanah. Permeabilitas tanah dipertinggi dan erosi
berkurang. Bahan tersebut juga memperbaiki pertumbuhan tanaman semusim pada
tanah liat yang berat (Arsyad, 1989).
Penggunaan
bahan-bahan pemantap tanah bagi lahan-lahan pertanian dan perkebunan yang baru
dibuka sesunggunya sangat diperlukan mengingat:
· Lahan-lahan
bukaan baru kebanyakan masih merupakan tanah-tanah virgin yang memerlukan
banyak perlakuan agar dapat didayagunakan dengan efektif.
· Pada waktu
penyiapan lahan tersebut telah banyak unsur-unsur hara yang terangkat.
· Pengerjaan
lahan tersebut menjadi lahan yang siap untuk kepentingan perkebunan,
menyebabkan banyak terangkut atau rusaknya bagian top soil, mengingat
pekerjaannya menggunakan peralatan-peralatan berat seperti traktor, bulldozer
dan alat-alat berat lainnya.
c.
Konservasi Tanah dan Air yang ada di daerah saya
Dalam
paper kali ini akan saya bahas mengenai konservasi tanah dan air pada
perkebunan kelapa sawit. Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang
dibudidayakan di daerah Ketapang Kalimantan Barat. Didalam budidaya tanaman
kelapa sawit, kegiatannya meliputi pembukaan lahan/ kebun atau Land Clearing
(LC), teknik pembibitan dan pemeliharaannya, kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa
sawit di TBM (tanaman belum menghasilkan) dan TM (tanaman menghasilkan) hingga
pemanenan TBS (tandan buah sawit. Konservasi tanah dapat dilakukan dengan cara
memupuk tanaman dengan pupuk organik maupun kimia untuk menambah kesuburan
tanah, sedangkan sistem perairannya meliputi sistem irigasi di daerah
perkebunan kelapa sawit itu sendiri, diantaranya :
1. Sistim irigasi manual
2. Sistim irigasi semi manual
3. Sistem irigasi tabung
dengan selang plastik berlubang (kirico) yang bertekanan.
4. Salah
satu faktor yang cukup penting dan peranannya sangat besar dalam
Usaha
perkebunan kelapa sawit adalah kondisi sumberdaya lahannya. Keadaan tanah kebun
sebagian besar terdiri dari tanah mineral podsolik merah kuning (48,1%), tanah
berpasir (33,6%) dan tanah gambut (17,5%). Afdeling OS memiliki topografi
relatif datar sedikit bergelombang dengan lereng 1-3%. Tanah mineral pada kebun
ini memiliki keterbatasan daya resap air serta tingginya aliran permukaan dan
erosi tanah. Sementara diketahui bahwa kesuburan tanah sebagian besar berada
pada lapisan atas yang mengandung bahan organik. Jika lapisan tanah bagian atas
mengalami erosi, tanah tersebut akan menjadi miskin hara. Sebagian kondisi
tanah pada kebun merupakan tanah berpasir, sehingga sangat sulit untuk menyerap
air. Pada lahan gambut, faktor yang mempengaruhi adalah kandungan unsur hara
serta keadaan drainase kebun.
Sistem
pemupukan bertujuan untuk meningkatkan pasokan hara tanah serta memperbaiki
sifat fisik tanah tersebut. Menurut Atmojo (2003), bahan organik tanah
merupakan salah satu bahan pembentuk agregat tanah, yang mempunyai peran
sebagai bahan perekat antar partikel tanah untuk bersatu menjadi agregat tanah,
sehingga bahan organik penting dalam pembentukan struktur tanah. Kondisi tanah
berpasir pada sebagian tanah mineral akan sangat efektif bila diaplikasikan
bahan organik pupuk kandang ini. Pemberian pupuk kandang pada tanah berpasir
akan meningkatkan pori berukuran menengah serta menurunkan pori makro. Dengan
demikian akan meningkatkan kemampuan menahan air. Selain dengan cara pemupukan
juga dapat dilakukan dengan menggemburkan tanah dengan alat berat seperti
traktor dll.
Sedangkan
untuk sistem pengairan dan konservasi airnya meliputi kecukupan kebutuhan air
bagi tanaman bergantung pada kondisi tanaman, tanah, dan iklim. Perhitungan
kecukupan air tanaman kelapa sawit untuk tujuan praktis di lapangan dapat
dilakukan dengan asumsi umum yaitu bahwa keseimbangan air merupakan jumlah air
dari curah hujan ditambah dengan cadangan awal air dalam tanah kemudian
dikurangi dengan evapotranspirasi (Darmosakoro et al.,2001). Selain air
didapat dari curah hujan, ada hal lain yang sengaja dibuat untuk mempertahankan
air diarea perkebunan kelapa sawit, yaitu dengan dibuatnya suatu bentuk
parit-parit yang dapat menunjang sistem perairan disekitar lahan.
Video
: https://www.youtube.com/watch?v=dBbrk_co5XM
Langganan:
Postingan (Atom)